Sabtu

Yesus Kalah Ajaib DiBandingkan Melkisedek.

Kristen menyembah yesus karena mukjizat dan keajaiban yesus tapi ternyata di dalam bible ada yang lebih bermukjizat dan ajaib dibandingkan yesus yaitu Melkisedek.

Ibrani 7:1-4
(1) Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.
(2) Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera
(3) Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.
(4) Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.

Coba lihat (ayat di atas) Melkisedek lbh sempurna dan lbh tinggi derajatnya dari yesus (oknum yg dianggap Tuhan oleh umat Kristen), ia TIDAK BERPABA DAN BERIBU, TIDAK BERSELISIH, HARINYA TIDAK BERAWAL DAN HIDUPNYA TIDAK BERKESUDAHAN, IA DIJADIKAN SAMA DENGAN ANAK ALLAH, MENJADI IMAM SAMPAI SELAMA2NYA,RAJA KEBENARAN, RAJA DAMAI BAHKAN LELUHUR YESUS SAJA (ABRAHAM) BEGITU HORMAT DAN TUNDUK KEPADANYA,,!

Bukankah kriteria seorang MELKISEDEK LEBIH PANTAS UNTUK DIJADIKAN TUHAN KETIMBANG YESUS?

“Camkanlah betapa besarnya orang itu!”

Bandingkan dengan Yesus yang Sangat Lemah dan tidak ada unsur keTuhanan dalam dirinya :

Markus 14 : 34
lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."

Bagaimana Reaksi pembaca seandainya hidup sezaman dgn Yesus dan mendengar Yesus berkata seperti ayat di atas ?

Saya rasa jika otak anda masih waras PASTI tidak akan berkata seperti itu (apalagi mempercayainya sebagai Tuhan) !

Yohanes 5 : 30
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

Perkataan Yesus di ayat ini jg membuktikan bahwa dia hanyalah manusia biasa yang berpredikat sebagai Nabi (utusan Allah), yg tidak bisa berbuat apa-apa (dari dirinya sndiri) kalau bukan atas izin dan perintah Allah.

Markus 15 : 37
TB: Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
BIS: Lalu Yesus berteriak, dan meninggal.

Apalagi ini, hanya manusia yg tidak menggunakan akalnya & cacat logika saja yg percaya bahwa ADA TUHAN YG BISA MATI alias Is Dead !

Dari Fakta ini Logika kita berbicara, bagaimana mungkin ada Makhluk (manusia) lebih hebat dan lebih sempurna dari Tuhannya sendiri ?

Atas alasan Logis ini jugalah yg membuat Bangsa Israel (tempat Yesus hidup dan konon disalibkan) tidak ada satupun yang mempertuhankan-nya (boro2 menyembah Yesus sebagai Tuhan, mengakuinya sebagai Nabi saja Yahudi tidak sudi) !

Saya bukan bermaksud untuk menyesatkan orang atau menyuruh menjadikan Melkisedek sebagai Tuhan (tandingan Yesus), tapi saya hanya mencoba membuka kembali Logika sehat “domba-domba” yang lama telah “terpenjara” oleh doktrin-doktrin sesat Gereja.

Bagaimanapun juga Makhluk tetaplah Makhluk, sehebat apapun itu !

Yg menjadi permasalahan sebenarnya adalah :

1. Alkitab (selaku Kitab Suci) yg diyakini kebenarannya oleh umat Kristen diseluruh dunia terbukti tidak bisa memberikan Informasi yang jelas dan tegas dalam membedakan antara ciptaan (manusia) dan sang penciptanya (Tuhan).
2. Alkitab terkesan mensejajarkan (derajat, sifat, kuasa dsb) Tuhan dan makhlukNya, bahkan tidak jarang Alkitab ‘melecehkan’ Tuhan dengan menceritakan perilaku Tuhan yg aneh-aneh (Irasional).
3. Umat Kristen sudah terlebih dahulu didoktrin agar mempercayai Yesus sebagai Tuhan (walaupun tidak ada satupun ucapan Yesus yg mengaku sebagai Tuhan dan minta disembah).
4. Gembala/pendeta sering menafsirkan perkatan-perkataan Yesus (di Alkitab) yg mengandung kiasan sebagai pembenaran bahwa dia adalah Tuhan (padahal jika di uji secara kontekstual jauh dari makna yang sebenarnya) dengan kata lain Pendeta sering mengarang-ngarang cerita agar Yesus “terlihat” seperti Tuhan.

Ironis bukan?

Kamis

Bible VS Matematika.

Apa yg anda pikirkan jika kitab yg diklaim sebagai kitab suci ternyata terdapat kesalahan sangat FATAL????

Berikut saya beberkan beberapa kesalahan fatal alkitab ditinjau dari ilmu Matematika.
SALAH HITUNG KELILING LINGKARAN

1 Raja 7:23
Kemudian dibuatnyalah "laut" tuangan yang sepuluh hasta dari tepi ke tepi, bundar keliling, lima hasta tingginya, dan yang dapat dililit berkeliling oleh tali yang tiga puluh hasta panjangnya.

Rupanya bagi penulis Kitab Raja- Raja, rumus menghitung keliling lingkaran adalah:

Keliling Lingkaran = DIAMETER LINGKARAN X 3 = (10 hasta x 3 = 30 hasta)

=>>>> Hah… nemu dimana neh rumus ???

Rumus keliling lingkaran adalah:

Keliling Lingkaran = 2 π r atau Kelilng lingkaran = DIAMETER LINGKARAN X KONSTANTA (π = 3,14159265358979 atau 22/7)

Dalam ayat di atas disebutkan diameter lingkarannya adalah 10 hasta "

... sepuluh hasta dari tepi ke tepi, ..." maka semestinya keliling lingkarannya adalah 10 x 3,14159265358979 = 31,4159265358979 hasta,

kalaupun ingin dibulatkan juga maka pembulatannya adalah 31,42 hasta, BUKAN 30 hasta sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas: "...

dililit berkeliling oleh tali yang tiga puluh hasta panjangnya". Selisih 1,42 hasta bukanlah jumlah yg sedikit karena berdasarkan kompilasi kamus alkitab, 1 hasta, dalam bhs Ibraninya AMMAH = 0,5 meter, jadi kalau dihitung dalam meter selisihnya adalah 0,72 meter, atau kalau dalam persen adalah 4,5%.
SALAH HITUNG TAHUN

1 Raja-raja 16:23-29 23
Dalam tahun ketiga puluh satu zaman Asa, raja Yehuda, Omri menjadi raja atas Israel dan ia memerintah dua belas tahun lamanya. Di Tirza ia memerintah enam tahun lamanya.

24 Kemudian ia membeli gunung Samaria dari pada Semer dengan dua talenta perak. Ia mendirikan suatu kota di gunung itu dan menamainya Samaria, menurut nama Semer, pemilik gunung itu.

25 Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan ia melakukan kejahatan lebih dari pada segala orang yang mendahuluinya.

26 Ia hidup menurut segala tingkah laku Yerobeam bin Nebat dan menurut dosa Yerobeam yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, sehingga mereka menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, dengan dewa-dewa kesia- siaan mereka.

27 Selebihnya dari riwayat Omri, apa yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?

28 Kemudian Omri mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di Samaria. Maka Ahab, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

29 Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Asa, raja Yehuda. Dan Ahab bin Omri memerintah dua puluh dua tahun lamanya atas Israel di Samaria. Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Omri menjadi Raja pada tahun ke-31 zaman Asa selama 12 tahun lamanya. Setelah raja Omri meninggal, maka ia digantikan anaknya pada tahun ke-38....

Secara matematika yang sederhana, ayat tersebut mengalami kesalahan fatal.

Seharusnya Omri meninggal pada tahun ke-43 pada jaman Asa, dan bukan tahun ke-38 pada jaman Asa karena 31 ditambah 12 adalah 43, bukan 38.

31 + 12 = 43 bukan 38

Atau seharusnya Omri memerintah hanya selama 7 tahun saja, bukan 12 tahun.

Karena 38 dikurangi 31 adalah 7, bukan 12.

Apakah ini bukan salah hitung yang fatal namanya?

38 – 31 = 7 bukan 12
SALAH HITUNG JUMLAH KOTA

Yosua 19:2
Sebagai milik warisan mereka menerima: Bersyeba, Syeba, Molada, 3 Hazar-Sual, Bala, Ezem, 4 Eltolad, Betul, Horma, 5 Ziklag, Bet-Hamarkabot, Hazar- Susa, 6 Bet-Lebaot dan Saruhen: tiga belas kota dengan desa-desanya.

Coba hitung ada berapa kota dari ayat 2 sampai ayat 6?

Ternyata ada empat belas (14) kota.
Tapi mengapa pada akhir ayat 6 hanya ditulis tiga belas (13) kota saja?

Next… Yosua 19:7 En-Rimon, Eter, dan Asan: empat kota dengan desa-desanya

Coba hitung jumlah kota pada ayat diatas.

Pasti jumlahnya ada tiga (3) kota, tapi mengapa pada ayat yang sama malah ditulis empat (4) kota?

En-Rimon itu 1 kota, bukan 2 kota!

Contohnya dapat Anda lihat dalam ayat 2 sampai ayat 6 diatas. Masa’ Tuhan tidak bisa menghitung hingga angka 4?
SALAH HITUNG NAMA

Kejadian 46: 8-15

8 Inilah nama-nama bani Israel yang datang ke Mesir, yakni Yakub beserta keturunannya. Anak sulung Yakub ialah Ruben.

9 Anak-anak Ruben ialah Henokh, Palu, Hezron dan Karmi.

10 Anak-anak Simeon ialah Yemuel, Yamin, Ohad, Yakhin dan Zohar serta Saul, anak seorang perempuan Kanaan.

11 Anak-anak Lewi ialah Gerson, Kehat dan Merari.

12 Anak-anak Yehuda ialah Er, Onan, Syela, Peres dan Zerah; tetapi Er dan Onan mati di tanah Kanaan; dan anak-anak Peres ialah Hezron dan Hamul.

13 Anak-anak Isakhar ialah Tola, Pua, Ayub dan Simron.

14 Anak-anak Zebulon ialah Sered, Elon dan Yahleel.

15 Itulah keturunan Lea, yang melahirkan bagi Yakub di Padan- Aram anak-anak lelaki serta Dina juga, anaknya yang perempuan.


Jadi seluruhnya, laki-laki dan perempuan, berjumlah tiga puluh tiga jiwa.

Disebutkan daftar nama-nama bani Israel yang datang ke Mesir berjumlah 34 nama.

Padahal pada ayat 15 disebutkan “Jadi seluruhnya, laki-laki dan perempuan, berjumlah 33 jiwa".
Kira-kira yg salah siapa ya?

Tuhan di alkitab, penulis alkitab atau guru Matematika???

Masa' Tuhan pake acara salah hitung?

Kalau penulis alkitab yg salah, lah katanya penulis alkitab selalu diilhami roh kudus kok bisa salah?

apa roh kudusnya habis minum obat nyamuk yak jadi salah ngasih ilham????

Rabu

Menjawab Pertanyaan Kafir Alam Semesta di Ciptakan 6 atau 8 Masa?

Ayat yang dimaksud adalah surah Fushshilat dan surah Yunus tentang waktu penciptaan alam semesta. Dalam surah Fushshilat:

Ayat 9: bumi diciptakan dalam 2 masa.
Ayat 10: penciptaan gunung dalam 4 masa.
Ayat 12: langit diciptakan dalam 2 masa. Lalu orang menyimpulkan, penciptaan alam semesta adalah dalam (2+4+2) = 8 masa.

Dengan demikian, surah ini bertentangan dengan surah Yunus ayat 3 yang menyatakan alam semesta diciptakan dalam 6 masa.

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan…,” (QS Yunus[10]: 3).


Surah Fushshilat yang dianggap bertentangan dengan surah Yunus 3 adalah,

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya patutkahkamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam,” (QS Fushshilat[42]: 9).

“Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuninya) dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya,” (QS Fushshilat: 10). “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa,” (QS Fushshilat: 12).

Ketika membaca surah Fushshilat ayat 9-10, para pendusta Al-Qur’an hanya terpaku pada angka-angka, tanpa meneliti redaksinya, sehingga ada kesalahan (salah kaprah) yang disengaja ketika membaca surah ini. Jika dicermati, surah Fushshilat 9 hanya menyebutkan penciptaan bumi dalam 2 masa (fii yaumain). Sementara Fushilat 10 menceritakan masa penciptaan bumi dan segala isinya (gunung, tumbuhan, hewan dan lainnya) dalam 4 masa (fii arba’ati ayyaam). Sedangkan, surah Fushshilat 11-12 menyebutkan, Allah menciptakan langit (saja) dalam 2 masa. Dari surah Fushshilat 9 dan 10 dapat dipahami bahwa Allah menciptakan bumi selama 2 masa, menjadikan gunung dan semua isi bumi dalam 2 masa dan menciptakan langit juga 2 masa. Dari surat Fushshilat 9-12 disimpulkan, masa penciptaan bumi, isi bumi dan langit adalah (2+2+2) = 6 masa.

Jadi, ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan surah Yunus. A. Hassan dalam Tafsir Al-Furqan membuat analogi menarik untuk menjelaskan pengertian surah Fushshilat 9 dan 10.

Lantas, Bagaimanakah Penciptaan Alam Semesta Menurut Alkitab?

Perhatikanlah bagaimana Alkitab justru menyimpan kemusyrikan dalam menjelaskan penciptaan alam. Berikut di antaranya:
Hari pertama, Tuhan menciptakan langit dan bumi dalam keadaan kosong dan gelap gulita. Lalu, menjadikan terang yang memisahkan pagi dan petang. (Kejadian 1:1-5).
Hari kedua, Tuhan menciptakan langit (Kejadian 1:6-8).
Hari ketiga, Tuhan menciptakan tumbuh-tumbuhan (Kejadian 1:9-13).
Hari keempat, Tuhan menciptakan matahari dan bintang (Kejadian 1:14-19).
Hari kelima, Tuhan menciptakan binatang laut dan burung (Kejadian 1:20-23).
Hari keenam, Tuhan menciptakan makhluk hidup, ternak, binatang dan Adam, manusia pertama (Kejadian 1:24-31).
Hari ketujuh, Tuhan berhenti dari segala pekerjaan-Nya yang disebut sebagai Hari Sabat Tuhan (Kejadian 2:2, Keluaran 20:10-11, Ulangan 5:14).

Kisah penciptaan alam versi Alkitab sangat bertentangan dengan sains. Perhatikanlah logika berikut ini:

Hari pertama, Tuhan menciptakan bumi lengkap dengan terang dan gelap sehingga ada siang dan malam. Padahal, Bibel menerangkan matahari baru diciptakan pada hari keempat. Bukankah tak akan ada siang dan malam tanpa matahari? Kemudian, diciptakan tanaman dan pepohonan pada hari ketiga. Aneh bukan? Bagaimana tumbuhan bisa hidup tanpa matahari? Bukankah tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk proses fotosintesis dan proses alam lainnya?

Seharusnya, matahari diciptakan lebih dulu sebelum penciptaan siang-malam dan tumbuhan. Para pendusta Al-Qur‘an tak memahami pengertian “kontradiksi”, sehingga menimbulkan misinterpretasi.

Berikut contoh kontradiksi yang nyata. Alkitab menyebut batasan umur manusia maksimal 120 tahun saja. “Berfirmanlah Tuhan: Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja,” (Kejadian 6:3).“Maka berkatalah Tuhan, Aku tidak memperkenankan manusia hidup selama-lamanya; mereka makhluk fana, yang harus mati. Mulai sekarang umur mereka tidak akan melebihi 120 tahun,” (Kejadian 6:3, Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari).Batasan usia dalam Bibel ini ternyata salah.

Faktanya, banyak orang yang usianya lebih dari 120 tahun. Antara lain, Nabi Adam hidup selama 930 tahun (Kejadian 5:3-5), Nuh berusia 950 tahun (Kejadian 9:29), Set berumur 912 tahun (Kejadian 5:6–8), Enos hidup selama 905 tahun (Kejadian 5:9-11), Kenan berumur 910 tahun (Kejadian 5:12-14).Mahalaleel selama 895 tahun (Kejadian 5:15-17), Yared berumur 962 tahun (Kejadian 5:18-20), Henokh usianya sampai 365 tahun (Kejadian 5:21- 23), Metusalah berumur 969 tahun (Kejadian 5:25-27), Sem hidup selama 600 tahun (Kejadian 11:10-11), dan lainnya.Hal yang serupa tak akan ditemukan dalam al-Qur`an.

Hantu Menurut Kaidah Islam.

Mohon petunjuk jika ada kekhilafan dalam uraian dibawah ini..

Hantu dan tragedi horor faktanya memang ada karena ada alam lain selain alam nyata ini, yaitu alam ghaib. Di alam ghaib ada beberapa jenis penghuni, salah satunya adalah jin. Ada jin baik dan jin jahat. Jin jahat bekerja sebagai pengganggu manusia sehingga manusia dibuat terkejut lalu ketakutan, mereka membuat hal-hal aneh dan menakutkan, diantaranya adalah tragedi horor.

Ada orang yang mempercayai adanya hantu, ada pula yang tidak percaya. Sebagian besar orang awam beranggapan bahwa hantu memang ada NAMUN dalam pemahaman yang salah.

Dari sekian banyak jenis hantu, hantu yang sepertinya paling ditakuti masyarakat adalah hantu orang mati. Sebagian orang awam beranggapan bahwa hantu adalah jelmaan roh orang mati, khususnya orang mati yang teraniaya atau kecelakaan. Fakta tentang hantu adalah jelmaan orang mati tidak bisa dibenarkan.

Menurut ajaran Islam, roh-roh orang mati itu disimpan disuatu tempat. Roh orang Mu’min disimpan di suatu tempat bernama "Illiyyin", sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Muthaffifin ayat 18 yang artinya: ”Sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu (tersimpan) dalam ada di Illiyin”. Adapun roh orang kafir berada di tempat bernama "Sijjin" , sebagaimana yang tercantum dalam Surat Al-Muthaffifin ayat 7 yang artinya: ”dan sesungguhnya kitab orang-orang durhaka itu (tersimpan) dalam Sijjin”.

Roh orang mati dijaga di tempatnya sampai hari kiamat, tidak ada istilah gentayangan atau jelma-menjelma. Islam tidak menolak eksistensi makhluk halus, malah perkara ghaib seperti keberadaan makhluk halus wajib dipercayai karena Rukun Iman itu sendiri terdiri dari perkara-perkara ghaib yang wajib diimani.

Mengatakan makhluk halus tidak ada berarti melakukan satu iktikad yang merusakkan akidah. Makhluk seperti Malaikat dan Jin disebut dengan jelas dalam Al-Qur’an. Perbuatan sihir juga disebut dengan jelas oleh Allah dalam Al-Qur’an dan ia memang mampu dilakukan oleh mereka yang memiliki ilmu dan kemampuan lebih. Menolak eksistensi mereka berarti menolak ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an. Menolak ayat Al-Qur’an berarti kita beriktikad bahwa kandungan Al-Qur’an itu tidak betul. Dengan iktikad ini, kita mencampakkan diri kita dalam perbuatan tidak beriman kepada Allah.

Dalam perkara Mitos ini, ada hadist dari Abu Hurairah r.a. katanya : “Rasulullah s.a.w. bersabda : “Tidak ada mitos penyakit menular, Tidak ada mitos yang tabu di bulan Safar, dan tidak ada mitos hantu mayat gentayangan.” Maka bertanya seorang Badewi (Arab Dusun), “Ya Rasulullah! Bagaimana seandainya ada sekelompok unta yang sehat dipadang pasir, kemudian didatangi seekor unta yang berpenyakit kudis, kemudian unta yang sehat itu, tertular kudis pula semuanya?” jawab Rasulullah., “Siapakah penular yang pertama-tamanya?” (Hadis Riwayat Imam Muslim). Dari Abu Hurairah r.a. katanya, Rasulullah s.a.w. bersabda : “Tidak ada mitos penularan, tidak ada mitos mayat gentayangan yang menjadi hantu kuburan, tidak ada mitos binatang tertentu muncul yang menyebabkan hujan, dan tidak ada mitos tabu di bulan Safar” (Hadis Riwayat Imam Muslim).

Dari Jabir r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “Tidak ada mitos penularan, tidak ada mitos pengaruh atau tanda bahaya suara burung, dan tidak ada mitos hantu.” (Hadis Riwayat Imam Muslim).

Hadis di atas jelas menunjukkan Rasulullah s.a.w. sedang memberikan penjelasan mengenai beberapa perkara tahyul (mitos) dan khurafat yang menjadi kepercayaan Arab Jahilliah pada masa dulu. Pertama yang dijelaskan oleh Rasulullah s.a.w. ialah, tidak semua penyakit itu bisa menular. Jika ada penyakit mewabah (menular), terdapat satu hadis dari Rasulullah s.a.w. berkenaan dengan perlunya "KARANTINA" yang harus dipatuhi penduduk setempat dan larangan masuk bagi penduduk luar ke tempat tersebut. Rasulullah s.a.w. juga memberikan penjelasan terhadap kepercayaan keliru yang diperbincangkan oleh golongan Arab Jahiliah pada masa dulu seperti mitos siulan burung-burung tertentu yang dikatakan mereka sebagai alamat atau pertanda kejadian tidak baik bakal berlaku.

Rasulullah s.a.w. mendidik mereka dengan hadis ini yang mengatakan semua perkara tersebut adalah tidak benar dan keliru. Begitu juga dengan kepercayaan Arab Jahiliah zaman dulu yang mengatakan bahwa mayat seseorang itu bisa kembali hidup dan menjadi hantu yang bergentayangan di kawasan perkuburan. Dengan ini jelas sekali dari Hadis baginda Rasulullah s.a.w. bahwa apa yang dikatakan hantu itu tidak ada sama sekali. Ini karena kebanyakan dari mitos yang menyatakan asal usul hantu dengan berbagai nama ini adalah keliruan amalan jahiliah dan animisme belaka.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa mitos hantu orang mati itu bukanlah jelmaan roh orang yang mati dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan orang yang sudah mati. Semua itu hanyalah ulah setan dan jin yang bandel. Sebagai manusia yang beriman dan berakal, kita harus jeli terhadap asumsi dan prediksi alam ghaib itu, agar kita tidak terkecoh oleh tipuan mereka.

Lalu Bagaimana Penjelasan tentang acara misteri tentang ada orang kecelakaan di suatu tempat lalu ada sesosok hantu dengan ciri2 orang yang mati disitu?.
Menurut pandangan Islam, sebenarnya alasan kenapa hantu itu atau yang kerasukan itu bisa tahu tentang yang terjadi kepada orang yang kecelakaan itu, karena setan atau jin itu memang ada serta menyaksikan pada saat kejadian tersebut, oleh karena itu sangat jelas dia mengetahui kejadian tersebut.

Dan dengan bermodalkan semua itu jin atau setan mulai menjerumuskan manusia dengan cara "menyamar" menjadi orang yang mengalami kecelakaan tersebut, dan mulai menggoyahkan iman manusia agar menyeleweng dari ajaran agama islam. Diantaranya, dengan memuja-muja barang-barang atau benda yang dianggap keramat, dsb.

Wallahu A'lam....

Selasa

Jawaban Tentang Khitan.


Sebuah fitnah yang sengaja disebarkan oleh para misionaris yang ingin memusuhi Islam dengan tujuan agar orang-orang luntur kepercayaannya terhadap Islam yang pada akhirnya mudah untuk dijerumuskan untuk mengikuti ajaran-ajaran mereka, yaitu fitnah tentang sunat.Mereka katakan bahwa khitan/sunat itu tidak pernah disebutkan di dalam Al Quran.

Kemudian mereka menantang untuk menunjukkan sebuah ayat tentang khitan/sunat. Jika ada, katanya mereka mau masuk Islam.

Kemudian mereka katakan, bahwa hukum bersunat itu sebenarnya tidak ada, karena hukum itu hanya untuk keturunan Abraham saja dan bukan untuk semua ras/bangsa, karena Tuhan mungkin dianggap sebagai orang yang rasis kali ya.

Oleh karena itu, mari kita kaji lebih dalam lagi tentang hal tersebut, agar umat Islam bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang diajukan para tukang fitnah itu.
Kajian Dalam Hukum Islam :
Nabi Muhammad mewarisi kepada kita bukan hanya Al Quran sebagai pegangan hidup dan sumber hukum dalam Islam, tetapi ada as-sunnah yang termuat di dalam hadits2 beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.. jadi hukum Islam bukan hanya bersumber dari Al Quran saja, tetapi juga dari hadits2 Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Sebuah ayat Al Quran akan ditafsiri dengan ayat Al Quran yang lainnya atau kadang juga ditafsiri oleh hadits2 yang datang dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.. jadi fungsi sebuah hadits adalah sebagai penafsir Al Quran juga..

Misalkan, saat sebuah perintah turun dalam Al Quran tentang perintah melaksanakan shalat, maka tata cara bagaimana kita shalat akan diterangkan di dalam as-sunnah yang berupa hadits2 dari nabi Muhammad shalalllahu ‘alaihi wa sallam.

Jika saja semua
tata cara shalat dimasukkan di dalam Al Quran, tentu akan sangat tebal sekali isinya, ada tata cara dan syarat2 sahnya shalat, misalkan tata cara wudhu dan air apa saja yg bisa digunakan untuk wudhu, harus bebas dari najis dan berarti juga harus mengenal dan memuat serta menerangkan apa saja yg dimaksud najis, hingga tata cara shalat itu sendiri yang amat sangat panjang. Padahal pembahasan masalah-masalah tersebut sudah bisa jadi satu buku tersendiri jika dibahas.

Al-Quran adalah Undang-Undangnya dan aturan pelaksanaan serta penjelasan atas undang-undang itu ada di dalam as-sunnah berupa hadits2 dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Begitu juga dalam masalah khitan (sunat), saat diterangkan kita harus mengikuti jalan hidup Nabi Ibrahim seperti disebutkan dalam Al Qur’an :
“Ikutilah millah/cara hidup/agama Ibrahim seorang yang hanif dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan” (QS 16:123).

Maka, muncullah sebuah hadits yang menerangkan tentang salah satu millah/jalan hidup/agama dari Ibrahim ‘alaihissalaam sbb :
Nabi Ibrahim berkhitan setelah beliau berusia 80 tahun” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Al-Baihaqi, Ahmad)

Kemudian muncullah hadits-hadits lain yang berhubungan dengan perintah khitan itu, semisal hadits :
Dari Utsaim bin Kulaib dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya kakeknya datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata. “Aku telah masuk Islam”. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya : Buanglah darimu rambut kekufuran dan berkhitanlah” (Hasan, HR. Abu Daud, Ahmad dan Al-Baihaqi)
Fithrah itu ada lima : Khitan, Mencukur bulu kemaluan, Memotong kumis, Menggunting kuku dan Mencabut bulu ketiak” [HR. Al-Bukhari, Muslim, Malik dalam Al-Muwatha, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Maja, Ahmad dan Al-Baihaqi].
Jadi hadits perintah ber-khitan adalah sebagai salah satu penafsiran dari QS 16;123 di atas. Bagaimana hukumnya..?

menilik pada perintah untuk mengikuti millah Ibrahim dan sesuai hadits dari Utsaim bin Kulaib di atas yang merupakan sebuah ucapan perintah setelah masuk Islam, maka hukumnya adalah menjadi wajib.

Ada sebuah pertanyaan aneh, yaitu apakah Nabi Muhammad itu sudah sunat..? jika memang sudah, haditsnya mana?
Itu sama saja dengan sebuah pertanyaan :apakah Musa yang membawa hukum Taurat sudah bersunat..? khoq gak ada ceritanya dalam Taurat Musa bersunat..?
Sampe kiamat pun dicari ayat yang menceritakan Musa sunat kagak mungkin ada. Jika tidak ada ceritanya Musa sunat, berarti Musa telah melanggar perjanjian dengan Tuhan donk..?! berarti dosa donk dia..

Pembelaan yang bisa dilakukan adalah, Musa adalah pembawa syariat tentang sunat, masak beliau gak disunat..?! pernyataan yang sama juga bisa disematkan kepada Nabi Muhammad karena beliau adalah sebagai seseorang yang mengeluarkan perintah tersebut, dan Nabi Muhammad adalah manusia yang lebih dahulu mengamalkan apa saja yang beliau ajarkan kepada umatnya.
Sebuah ayat yang dipegang benar oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sering diulang-ulang membacanya yaitu QS Ash-shaff : 3.” Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
Apakah Daud sunat..? jika tidak ada cerita bahwa Daud sudah sunat, berarti Daud tidak sunat..? berarti Daud ada di neraka karena kena dampak Kejadian 17;14 “ .. ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”

Jika tidak ada kisah Musa telah sunat, Daud telah sunat, atau para murid Yesus semisal Petrus (yang menurut beberapa denominasi adalah “Ketua Para Rasul”) sudah bersunat, berarti mereka tidak pernah sunat donk..?

Dengan kesimpulan yang sama yang bisa kita ambil sama seperti yang mereka buat kepada Nabi Muhammad, jika tidak ada berita bahwa seseorang itu pernah disunat dan disunat umur berapa, berarti kita bisa juga menyimpulkan bahwa Musa tidak taat pada hukum Taurat dan seorang pendosa karena tidak mau sunat. Begitu juga Daud, bahkan Petrus sekalipun adalah seorang pendosa walaupun dia juga disebutkan sebagai “ketua para rasul” karena dia tidak sunat. Betul..?! mudah bukan buat kesimpulan balik..?

Nabi Muhammad memerintahkan umatnya untuk bersunat, sama seperti Musa di dalam Taurat juga memerintahkan tentang perintah hukum bersunat. Dan kedua-duanya sama pula, tidak dikisahkan kapan dan umur berapa mereka bersunat. Karena memang keduanya ditakdirkan sama seperti gambaran di dalam Bible sendiri :
Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. (Ulangan 18:18.)

Jika ada seorang misionaris yang ingin mencela Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengatakan beliau tidak bersunat karena tidak ada diceritakan kapan beliau bersunat dan umur berapa beliau bersunat, maka katakan saja bahwa Nabi Muhammad memang seperti Musa sesuai ramalan dalam Bible sendiri bahwa akan ada Nabi yang seperti Musa, yaitu sama-sama tidak diceritakan kapan sunatnya walau membawa syariat tentang perintah sunat. Mudah bukan..?!
Sebenarnya masalah sunat bukan hanya milik orang-orang Israel saja, keturunan Ismail yang juga adalah keturunan dari Ibrahim juga memiliki kewajiban dan tradisi yang sama. Saat Heraclius bertanya kepada utusan dari Arab, pertanyaannya adalah apakah orang-orang Arab bersunat..? maka dijawab oleh sang utusan tersebut bahwa orang Arab dikhitan semuanya.

Sejarah sunat sudah ada sejak jaman sebelum Abraham ada, hal ini diketahui dari penemuan batu pra sejarah dari jaman batu dahulu kala yang menggambarkan orang yang sedang disunat. Begitu juga ditemukannya mumi di Mesir peninggalan pra sejarah sebelum adanya Abraham yang menunjukkan tradisi bersunat/khitan sudah dalam sejarah Mesir kuno. Bahkan suku Mardudjara dari Aborigin di Australia sudah mengenal ritual sunat sejak berabad-abad yang lalu.

Jadi, sunat bukan hanya milik orang-orang Israil saja, tetapi sejarah mencatat bahwa sunat sudah menjadi tradisi dan ritual sejak jaman pra sejarah termasuk Mesir kuno.
Sebuah pertanyaan akan muncul dari misionaris, jika itu (khitan/sunat) wajib mengapa tidak ada di dalam rukun Islam..?
Kewajiban seorang muslim berbeda dengan syarat menjadi seorang muslim, inilah yang tidak bisa dibedakan olehnya.Rukun Islam adalah rukun/syarat seseorang untuk menjadi muslim atau dianggap menjadi seorang muslim.
Kewajiban seorang muslim muncul setelah dia memeluk agama Islam (menjadi muslim), seperti hadits dari Utaim bin Kulaib di atas, saat dia menyatakan sudah menjadi muslim, maka kewajiban sebagai muslim disampaikan oleh Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam, yaitu perintah khitan.

Dengan melaksanakan kewajiban2 sebagai muslim, maka seseorang akan meningkat predikatnya menjadi orang yang beriman Karena di dalam Islam, seorang yang sudah masuk Islam belum tentu bisa dikategorikan sebagai orang yang beriman :
QS Al-hujurat : 19 Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman.” Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah “aslamnaa (‘kami telah Islam’), karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Tanda-tanda orang yang beriman banyak sekali disebutkan di dalam Al Quran maupun al hadits, akan tetapi di sini penulis tidak sedang membahas hal tersebut agar tidak melebar terlalu jauh dari inti permasalahan yang sedang dibahas. Penulis sekedar ingin menjelaskan bahwa seseorang yang sudah masuk Islam belum bisa dikategorikan sebagai orang yang beriman jika tidak melaksanakan kewajiban2 dia sebagai muslim.
Kajian Dalam Hukum Bible :
Pertanyaan berikutnya adalah, apakah di dalam Bible ada disebutkan perintah sunat/khitan ini..? mari kita bahas tentang perintah Tuhan Kristen untuk melakukan khitan/sunat di dalam Bible.
Kejadian 17: (11) Mulai dari sekarang engkau harus menyunatkan setiap bayi laki-laki yang berumur delapan hari, termasuk para hamba yang lahir di rumahmu atau yang kaubeli. Sunat itu akan menjadi tanda dari perjanjian antara Aku dan kamu.
Kejadian 17:13-14
(13) Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal
(14) Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.
Sebuah argumen dari kaum kristiani adalah, bahwa sunat itu hanya kewajiban untuk keturunan Abraham saja, selainnya tidak. Mungkin menurut mereka, Tuhan itu diskriminatif kalik ya..?! suka membeda-bedakan ras/suku/bangsa.
Mari kita kupas lebih dalam lagi tentang masalah tersebut. Perhatikan kalimat : “..para hamba yang lahir di rumahmu atau yang kaubeli..” di atas atau kalimat “..Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat..”. Itu sebuah pernyataan bahwa kewajiban sunat bukan hanya untuk keturunan Abraham saja.

Ingin dalil yang lebih jelas..? silahkan buka Bible Kisah Para Rasul 15:5 “Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah datang dan berkata:”Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa”.

Bagaimana hukum Musa tersebut..? Yohanes 7:22 Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat..”
Saat itu orang2 Farisi meminta kejelasan apakah mereka dibedakan dengan orang2 Yahudi dalam menaati hukum Musa terlebih masalah sunat.. mari kita saksikan keputusan dari para rasul dan tetua dalam ajaran Kristen tersebut :
Kisah Para Rasul 15;7 : Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus (Ketua Para Rasul) dan berkata kepada mereka: “Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
8 : Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
9 : dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.

Nah, kita ketahui bersama bahwa Tuhan tidak membedakan antara Yahudi dan non Yahudi sesudah mereka beriman. Hukum apa yang diberikan dan ditetapkan Musa, juga akan berlaku umum untuk umat Farisi yang sudah beriman juga. Kesimpulannya, bahwa orang-orang Farisi yang bukan Yahudi juga tidak dibedakan dalam hal bersunat.
Perhatikan ayat2 di bawah agar lebih jelas lagi :
Matius 5:17-20
(17) Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
(18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
(19) Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
(20) Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Perhatikan kalimat “ ..orang-orang Farisi..” di atas. Pertanyaannnya yang harus segera dijawab adalah, apakah orang2 Farisi adalah keturunan bangsa Yahudi..? sebuah umat yang katanya umat pilihan..? haa..?!
Berarti ada pula orang Farisi (non Yahudi) yang imannya benar jaman dahulu sehingga Yesus harus mengatakan untuk mencontoh mereka dalam hal beragama. Dan penegasan tentang “orang-orang Farisi” sebagai tauladan dalam hal beragama tersebut dilakukan saat Yesus mengatakan dan menegaskan tidak akan menghapus satu iota atau satu titikpun untuk meniadakan hukum Taurat dan larangan meniadakan hukum Taurat sekalipun yang paling kecil.

Berarti hukum Taurat bukan hanya untuk orang-orang Yahudi saja, tetapi untuk orang non Yahudi pula, karena disebutkan oleh Yesus contohnya adalah “orang-orang Farisi” (non Yahudi).
Sebuah kesimpulan yang mudah jika Matius 5;17-20 dihubungkan dengan Kisah Para Rasul 15;5-9 di atas, sebuah cerita yang saling menjelaskan, bahwa dalam ajaran Injil yang asli tidak dibedakan antara Yahudi dan non Yahudi dalam melaksanakan hukum Tuhan yang diturunkan Nabi Musa.
Orang2 Farisi yang non Yahudi disebutkan harus mengikuti hukum Taurat karena tidak akan dibedakan lagi menurut keturunan (Yahudi atau non Yahudi) bila seseorang itu sudah beriman (Kisah Para Rasul 15;9), dan tidak ada satu titik pun dari hukum Taurat yang ditiadakan (Matius 5;17-20) termasuk hukum dari Musa tentang bersunat (Yohanes 7:22 Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat..”.).

Sebuah kesimpulan yang bisa kita ambil dari uraian di atas adalah, sesuai hukum yang ditetapkan Kisah Para Rasul 15;5 di atas, bahwa orang2 non Yahudi juga punya kewajiban bersunat mengikuti hukum Musa. Kesimpulan yang mudah bukan..?!

Adakah ada para Kristiani dan misionaris Kristen yang berani menentang pengetahuan Petrus yang diakui sebagai ketua para rasul oleh para Kristiani dalam memahami ilmu dari gurunya (Yesus)..?! yang mana Petrus menetapkan sesuai ajaran gurunya (Yesus) bahwa hukum Taurat bukan hanya untuk para keturunan Yakub saja.
Saat ada ayat2 yang sudah ada di tangan para kristen sendiri, mereka lupa untuk saling menghubungkan satu ayat dengan ayat yang lainnya.Perhatikanlah hal tersebut di atas, sebuah contoh yang sebenarnya sederhana, bahwa semua pengikut Yesus termasuk orang2 Farisi diharuskan mengikuti hukum Musa karena tidak boleh dibedakan antara Yahudi dan non Yahudi jika mereka sudah sama2 beriman, termasuk dalam hal bersunat, para kristiani ternyata tidak mengetahuinya Atau memang pura2 tidak tahu ataukah memang tidak mau tahu..? sekedar untuk bisa mengikuti hawa nafsunya sendiri, sehingga banyak ayat2 yang sengaja dilewatkan?.